, , ,

Siapa yang Diuntungkan dari Belanja Online?

Yasreel.com - Kita semua pasti tahu, pada tahun ini semakin banyak orang khususnya di Indonesia punya kebiasaan belanja santai hanya sentuhan jari alias belanja online. Maraknya bisnis olshop ibaratkan badai cetar membahana. Saking maraknya tren belanja online juga sampai ke pelosok desa. Saya yang tinggal di desa pun sudah beberapa kali belanja online (bukan bangga sih, tapi miris lihat saldo rekening setelahnya).

Ketika emak-emak yang dulunya sering memperbincangkan barang pada toko konvensional sekarang siapapun lebih senang memperbincangkan barang-barang yang dibeli di toko online.

Saking terkenalnya bisnis belanja online ini sampai-sampai emak saya ingin beli kayu bakar pun melalui online shopping. Jadi, memang harus kita apresiasi bisnis online shopping ini benar-benar memudahkan di era sekarang yang notabene orang-orang yang super sibuk dan tak sempat pergi berbelanja ke toko fisik. Walaupun kadang karena terlalu asyiknya belanja online kita sampai nggak peduli dengan saldo di ATM yang mulai menipis bahkan tagihan kartu kredit yang membengkak.

Meski demikian, tren belanja online ini malah menguntungkan banyak pihak, lho. Jika kita memandang dengan pikiran sempit, memang kebiasaan belanja online ini memboroskan, namun jika kita bisa melihat lebih teliti, siapa saja yang diuntungkan berkat belanja online ini?

1. Yang punya lapak online/penjual

Yang punya lapak ini merupakan pihak pernama yang meraup untung lewat bisol (bisnis online) ini karena mereka hanya perlu memajang foto dan deskripsi barang dan kata-kata gombal untuk menarik para pembeli di lapak online mereka. Namun tak sedikit para penjual asal memajang foto sehingga barang yang dibeli konsumen tak sesuai dengan gambar yang dipajang di toko online mereka.

Kalau ada yang membeli tentu untung udah biasa, ya. Nah, untung lebihnya yaitu penjual nggak perlu mengeluarkan dana yang cukup mahal untuk sewa toko, mereka nggak perlu capek-capek keliling komplek untuk menjajakan barang dagangan mereka supaya ada yang beli. Bahkan hanya dengan memajang foto barang saja orang dari seluruh dunia bisa saja melihat barang dagangan si penjual online.

2. Konsumen

Kalau bukan karena ada untungnya nggak mungkin dong, orang mau belanja online. Jadi, konsumen online diuntungkan, tanpa perlu capek-capek pergi ke tempat penjual/toko-toko yang memakan banyak waktu dan bahan bakar minyak kendaraan karena konsumen hanya perlu browsing barang yang diinginkan lewat gadget mereka. Tanpa perlu susah payah harus berdesak-desakan dengan konsumen lain untuk membayar barang ke kasir.

Walaupun kebanyakan barang online terbebani ongkir (ongkos kirim), tapi kenyataannya barang yang dijual online lebih murah ketimbang barang yang ada di toko fisik. Namun itu tergantung kebijakan penjual masing-masing. Yang pasti konsumen tetaplah makhluk yang pintar mencari harga murah :)

3. Petugas Pengiriman Barang

Setelah penjual dan pembeli, belanja online tentu menjadi sumber rezeki kurir pengantar barang. Semakin banyak permintaan pengiriman barang membuat kurir menghemat biaya transportasi. Dengan begitu keuntungan yang didapat berlipat ganda.

Kalau kita melihat pada situs-situs belanja online maka kita akan diberikan pilihan kurir untuk pengiriman barang yang kita pesan, Itu berarti secara langsung bisnis belanja online ikut andil dalam mensejahterakan para jasa kurir pengiriman barang.

4. Bank

Kebanyakan mode pembayaran belanja online yaitu melalui transfer ATM dan Credit Card yang merupakan layanan milik Bank. Menggunakan layanan bank tentu nggak gratis. Setiap melakukan transaksi konsumen pastinya akan dikenakan biaya administrasi dan biaya lainnya (kalau ada). Jadi, secara tidak langsung konsumen online juga menguntungkan bagi bank-bank yang mereka pakai guna melakukan transaksi.

5. Penipu Online

Untuk poin yang satu ini memang perlu kita waspadai bersama karena para penipu di dunia maya ini memanfaatkan celah dimana mereka menjebak para konsumen dengan harga yang gila murahnya dan barang yang sangat bagus pada gambar. Biasanya penipu online ini kebanyakan beredar di social media dan messenger. Namun nggak sedikit pula yang menggunakan website/blog. Setelah konsumen melakukan transfer pembelian barang, penipu ini tidak mengirimkan barang yang kita inginkan. Bahkan mungkin sama sekali tidak mengirim apapun untuk konsumen dan mereka pun kehilangan kontak dari konsumen.

Nah, agar Anda tidak kena tipu karena belanja online, be smart dalam memilih toko online. Saya menyarankan Anda untuk menggunakan website yang sudah familiar seperti Blibli .com, Elevenia .co .id, Lazada .co .id, mataharimall .com Zalora .co .id dan masih banyak lagi. Menggunakan Bukalapak dan Tokopedia juga sangat direkomendasikan jika Anda ingin membeli barang kepada orang yang belum anda kenal. Berkat rekber (rekening bersama) jika barang yang telah diorder tidak dikirimkan, website akan mengembalikan uang konsumen seutuhnya.

Dengan melihat banyaknya pihak yang diuntungkan berkat bisnis online shopping ini sehingga menjadikan Gaya Hidup manusia modern yang menuntut serba instan dan cepat serta tanpa ribet sudah terealisasi. Jadi, masihkah Anda berpikiran negatif, kalau bisnis online shopping ini tidak menguntungkan?

Marilah kita bersama mendukung HARBOLNAS (Hari Belanja Online Nasional) dengan membantu mengurangi para penipuan online dengan cara menggunakan situs-situs web yang sudah terpercaya yang ada di indonesia sebagai tempat Anda belanja online. Dengan demikian kita sudah menjadi manusia modern yang ikut serta dalam pembangunan Negara melalui pajak yang dikeluarkan oleh situs-situs penyedia jasa belanja Online. Keren, kan?!

3 comments:

  1. Bener mas dengan semakin banyaknya toko online para konsumen kini bisa lebih enak karena bisa belanja dengan tidak harus pergi ke toko, tapi memang benar kita harus berhati-hati jangan sampai kena tipu yah.

    ReplyDelete
  2. Banyak pihak yang diuntungkan dari belanja online ini tak salah jika toko online diindonesia semakin banyak dan beragam

    ReplyDelete
  3. gw lebih suka pake rekber macem tokopedia, lebih aman

    ReplyDelete