Pernahkah kamu punya teman yang suka banget menceritakan kelebihan diri, atau bos yang kurang berempati saat kamu terkena masalah? Bisa jadi, teman atau bos kamu adalah seorang yang narsistik. Sebelum baca artikel ini lebih lanjut, yuk follow Blog Bang Entin dan juga sosial media lainnya.
Narsistik merupakan salah satu gangguan kepribadian. Gangguan kepribadian narsistik adalah suatu kondisi mental di mana seseorang memiliki kecenderungan untuk memiliki rasa kepentingan diri yang berlebihan, kebutuhan akan perhatian yang terus-menerus, kurangnya empati terhadap perasaan orang lain, dan kepercayaan yang berlebihan pada kehebatan pribadi.
Berikut adalah beberapa ciri umum dari individu dengan gangguan kepribadian narsistik:
1. Kesombongan yang Berlebihan
Individu dengan kepribadian narsistik seringkali memiliki pandangan diri yang sangat tinggi dan merasa bahwa mereka lebih unggul daripada orang lain.
2. Perlu Mendapat Perhatian
Mereka membutuhkan perhatian terus-menerus dan memperlihatkan perilaku yang mencari pujian atau pengakuan.
3. Kurang Empati
Kesulitan dalam memahami atau merasakan perasaan orang lain. Mereka cenderung kurang peduli terhadap kebutuhan dan perasaan orang di sekitarnya.
4. Memanfaatkan Orang Lain
Seringkali menggunakan orang lain untuk mencapai tujuan mereka sendiri, tanpa memperdulikan perasaan atau kebutuhan orang lain.
5. Fantasi Kehebatan
Memiliki impian atau fantasi tentang kehebatan, kekuasaan, atau keberhasilan tanpa dasar yang kuat dalam realitas.
6. Sikap Bersaing yang Intens
Selalu merasa perlu bersaing dan menang, bahkan dalam situasi yang seharusnya tidak bersifat kompetitif.
7. Ketidakmampuan Menerima Kritik
Sulit menerima kritik dan sering merasa tersinggung atau marah jika dirinya dianggap salah.
Gangguan kepribadian narsistik dapat menyebabkan masalah dalam hubungan interpersonal dan pekerjaan, karena individu dengan gangguan ini cenderung sulit bekerja sama dan memahami pandangan orang lain. Penting untuk diingat bahwa hanya seorang profesional kesehatan mental yang dapat membuat diagnosis resmi dan memberikan perawatan yang sesuai. Jika Kamu atau seseorang yang Kamu kenal mengalami masalah ini, disarankan untuk mencari bantuan dari seorang ahli psikologi atau psikiater.
Lalu, Bagaimana cara menghadapi orang narsistik?
Menghadapi orang narsistik bisa menjadi tugas yang kompleks dan membutuhkan pendekatan yang hati-hati. Namun, perlu diingat bahwa kamu tidak dapat mengubah kepribadian seseorang atau memaksanya untuk berubah. Orang dengan gangguan kepribadian narsistik mungkin memerlukan bantuan profesional. Berikut saya kutip dari buku Dark Psychology Secrets (oleh: Daniel James Hollin) dan beberapa referensi lainnya, beberapa saran yang mungkin dapat membantu dalam berinteraksi dengan orang narsistik:
1. Buat Batasan
Tetapkan batasan yang jelas dalam hubungan Kamu dengan orang narsistik. Tunjukkan pada mereka bahwa Kamu memiliki hak untuk memiliki ruang dan batasan pribadi.
2. Komunikasi Efektif
Pilih kata-kata dengan hati-hati saat berkomunikasi dan fokus pada fakta daripada perasaan. Jauhi konfrontasi yang berlebihan, dan hindari mengkritik atau menyalahkan.
3. Jaga Keseimbangan Kekuasaan
Hindari memberikan terlalu banyak kekuasaan kepada orang narsistik. Tetaplah teguh pada nilai dan kebutuhan Kamu.
4. Perhatikan Diri Sendiri
Jaga kesehatan mental Kamu sendiri dan kenali batasan Kamu. Jangan ragu untuk mencari dukungan dari teman, keluarga, atau profesional jika Kamu merasa kesulitan.
5. Hindari Manipulasi
Orang narsistik mungkin cenderung manipulatif. Jaga diri Kamu dari upaya manipulasi mereka dan pertahankan kejujuran dalam interaksi.
6. Temukan Cara untuk Berkomunikasi
Bila mungkin, pilih cara komunikasi yang efektif. Tuliskan pesan atau email jika itu lebih nyaman daripada berbicara langsung.
7. Bantu Mereka Mencari Bantuan Profesional
Jika hubungan dengan orang narsistik sangat rumit, atau jika mereka menyadari masalah mereka sendiri, dorong mereka untuk mencari bantuan profesional seperti terapi psikologis.
8. Jangan Bersikap Mengejek atau Memprovokasi
Hindari sikap yang dapat memprovokasi kemarahan atau kebingungan. Bersikaplah dengan tenang dan tegas.
Penting untuk diingat bahwa terkadang, bahkan seringkali orang narsistik memiliki kesadaran diri tentang masalah mereka atau kemauan untuk berubah. Jika hubungan Kamu dengan orang narsistik menyebabkan stres yang berlebihan atau tidak sehat, pertimbangkan untuk mencari bantuan profesional untuk mendukung Kamu melalui situasi tersebut.
0 comments:
Post a Comment