, ,

Mahasiswa Wajib Baca Nih! Manfaat Ikut Organisasi di Kampus

1. Mengasah Soft Skill


Pernah mendengar istilah Hard Skill dan Soft Skill? Simpelnya, Hard Skill itu merupakan kemampuan teknis yang kita pelajari lewat disiplin ilmu. Misalnya, kamu jago ngoprek komputer, bisa merakit mesin sendiri, ngerti Undang-undang Ketenagakerjaan, tahu cara bercocok tanam yang baik, dan lain sebagainya.

Hard Skill itu penting! Mahasiswa Ilmu Komputer jelas harus bisa ngoprek komputer, mahasiswa Teknik Mesin tentu mahir merakit mesin, bagaimana mungkin mahasiswa Sarjana Hukum bisa jadi pengacara hebat kalau tidak paham UU? Mahasiswa Pertanian pastilah tahu iklim seperti apa yang cocok untuk bercocok tanam.

Namun yang sering diabaikan adalah Soft Skill, yaitu kemampuan manajemen diri maupun orang lain. Contoh mudahnya adalah bagaimana kamu bekerja dalam sebuah tim, bagaimana kamu mengatur junior, bekerja sama dengan rekan sepantaran, ataupun menerima perintah dari senior. Bagaimana kamu mengatur waktu, berdisiplin, serta mengatur target yang luar biasa tapi realistis.

Suatu saat kamu akan belajar dipimpin dan saat ini kamu memimpin. Bagaimana caranya berdisiplin mengerjakan tugas yang telah diamanahkan? Bagaimana caranya memberi amanah pada orang lain? Lalu, bagaimana caranya menangani konflik yang pasti terjadi dalam sebuah kelompok? Itulah Soft Skill, dan tentunya tidak tercantum di dalam pasal UU manapun.

Oleh karena itulah, Soft Skill hanya bisa kamu dapatkan diluar jam perkuliahanmu dan ikut berorganisasi. Dalam organisasi apapun pasti menyimpan edukasi Soft Skill yang sama baiknya. Di semua organisasi kamu akan bekerja dalam tim, kamu akan mendapat tugas dari pengurus organisasimu, Bisa saja suatu saat kamu akan menjadi pengurus organisasimu dan memberi tugas pada anggota baru.

Contohlah jika kamu masuk ke UKM Sepak Bola, sebagai anggota baru kamu diminta untuk membentuk tim kesebelasan bersama anggota baru yang lain. Formasi apa yang mau diterapkan? Siapa jadi kiper, back, midfield, dan forward? Siapa jadi kapten?

Ternyata kamulah yang ditunjuk jadi kapten, otomatis kamulah leader tim kesebelasan yang baru lahir ini. Bisakah kamu memimpin forum briefing strategi tim ini? Apa saja target program latihan kalian? Tiap hari apa saja kalian bisa latihan? Saat latihan, sebelas orang ini tentunya harus hadir, karena jika ada satu saja yang tidak hadir, maka kerjasama dalam permainan tidak akan terbentuk.

Misalnya kamu adalah mahasiswa Jurusan Teknik Informatika, kamu sadar bahwa di kampus kamu tidak pernah diajari bagaimana caranya menyatukan jadwal sebelas orang agar bisa kumpul latihan sepak bola seminggu sekali.

2. Memperluas Jaringan

Oke, jadi bayangkan sekarang kamu sudah berorganisasi. Alhamdulilah, temanmu pun tambah banyak, tidak seperti dulu saat temanmu hanyalah anak-anak satu jurusan dan satu fakultas.

Sebagai anak Jurusan Teknik Informatika, kini kamu punya teman dari Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Penjaskes, Keperawatan. Hidupmu jadi lebih berwarna karena kamu punya teman diskusi yang topik pembicaraannya bervariasi. Sehingga tidak melulu membahas tentang Kalkulus, Algoritma Pemrograman yang bikin pusing. Kini jaringanmu makin bertambah luas. Teman Facebook hampir semuanya benar-benar temanmu. Kontak BBM kamu benar-benar selalu berinteraksi denganmu, bukan sekedar hasil promote.

3. Berorganisasi Itu Mewadahi minat dan Mempertajam Bakat

Seperti halnya pada poin pertama, bahwa dengan ikut organisasi maka soft skill kita akan terasah, begitu juga dengan hard skill-mu. Kembali kita ambil contoh bahwa kamu adalah mahasiswa Teknik Informatika. Maka, dengan mengikuti UKM Programming, bakatmu dalam melakukan coding pun terasah, siapa tahu kemampuan coding-mu diincar oleh perusahaan teknologi.

Kenyataannya dosen saya di kampus pada saat perkuliahan hanya mengajarkan saya tentang dasar-dasar pemrograman (C++). Memang penting untuk dipelajari oleh anak Teknik Informatika. Tapi, jika kita tidak mengembangkannya di luar kampus, maka basic yang diajarkan dosen di kampus akan sia-sia.
Jika saya boleh sombong, kebanyakan apa yang dijelaskan oleh dosen-dosen di kampus sudah saya pahami sejak saya belum kuliah. Jika saya boleh lebih sombong lagi, Kuliah itu sebenarnya nggak penting!

Nah, apa bedanya mengembangkan bakat secara otodidak dengan ikut organisasi? Jika kamu belajar otodidak (sendiri), kamu akan cenderung cepat bosan, kurangnya motivasi yang memberikan semangatmu. Sedangkan dengan organisasi, kamu tentunya ingin bersaing dengan anggota lainnya untuk menjadi yang terbaik, sehingga memotivasi kamu untuk terus melatih bakatmu.

4. Putting Theory Into Practice


0 comments:

Post a Comment