, , ,

Memancing Hujan Dengan Cara Menjemur Sebaskom Air Garam Ternyata Hoax!

Semenjak adanya kabut asap Kalimantan dan Sumatera, pernahkah Kamu dapat pesan broadcast BBM seperti ini?

" Mohon bantuan seluruh warga Indonesia: Tolong bantu saudara kita di jambi, riau n daerah sumatra lainnya. Disana hanya tersisa 5% udara yang layak.  Hanya dengan langkah kecil.  Sediakan baskom air yang dicampur garam dan diletakkan diluar, biarkan menguap, jam penguapan air yang baik adalah sekitar pukul 11.00 s.d jam 13.00, dengan makin banyak uap air di udara semakin mempercepat Kondensasi menjadi butir air pada suhu yang makin dingin di udara.  Dengan cara sederhana ini diharapkan hujan makin cepat turun, semakin banyak warga yang melakukan ini di masing-masing rumah, ratusan ribu rumah maka akan menciptakan jutaan kubik uap air di Udara.  Lakukan ini satu rumah cukup 1 ember air garam, rabu tgl 21 Oktober 2015, jam 11 siang serempak..  Mari kita sama2 berusaha utk mnghadapi kabut asap yg kian parah ini..  Pesan ini adalah saran dari BMKG Indonesia  Mohon diteruskan..  Kita selamatkan nasib anak2,balita,ibu hamil yang sudah mulai terkontaminasi oleh kabut asap yang tebal."

Pesan ini berisi ajakan untuk menjemur sebaskom air garam agar hujan turun membersihkan kabut asap. Jika kamu menerapkannya, selamat! Kamu terkena hoax.

Benar, pernyataan hoax ini langsung disampaikan oleh Kepala Sub Bidang Informasi Meteorologi BMKG, Hary Tirto Djatmiko. Menurutnya, tidak mungkin sebaskom air yang dicampur garam bisa memancing hujan agar bisa turun. Begini analogi simpelnya, jangankan sebaskom air, ribuan kilometer air laut Samudra yang jelas-jelas asalnya garam saja belum tentu membuat uap air di udara jadi jenuh dan menurunkan hujan. (Via InfoSumbar)

Nah, saya juga ingin menambahkan. Cucian saya yang dijemur saja 3 hari belum kering karena kabut asap ini juga menghambat terik matahari yang menyinari bumi. Apalagi sebaskom air.

Untuk mencegah bertambahnya korban hoax, kamu bisa menyebarkan artikel ini, share is care. Hoax ini membuat masyarakat melakukan hal yang sia-sia. :)

0 comments:

Post a Comment