, , ,

Tata Cara Resign yang Baik dan Profesional

© Freepik.com

Apakah kamu pernah merasa lingkungan kerja toxic, atau kamu merasa karir tidak pernah berkembang selama bekerja bertahun-tahun di kantor yang sama? di saat kita merasa seperti itu pasti kita kepikiran untuk resign dari pekerjaan kita.

Resign sering dianggap hal buruk, padahal, mengundurkan diri bisa berarti kamu sudah siap untuk memulai petualangan baru atau menjajal level baru dalam berkarir.

Proses resign yang berjalan mulus tanpa drama adalah cara terbaik untuk meninggalkan kesan baik ke atasan dan rekan kerja.

Pada artikel ini, Saya akan membagikan cara untuk resign dengan baik dan profesional. Mari, simak artikelnya!

Cara Resign yang baik

1. Pikirkan keputusanmu dengan matang terlebih dahulu



Banyak pakar menyetujui poin pertama ini, salah satunya Career Sidekick, sebelum mengundurkan diri dari pekerjaanmu, pikirkanlah apakah keputusanmu untuk resign sudah tepat atau belum. 

Selalu pikirkan faktor finansial dan langkah karir kamu kedepan sebelum memutuskan untuk resign, serta jangan buat dirimu menyesali keputusanmu.

Jangan memutuskan untuk hengkang dari pekerjaanmu ketika kamu sedang emosi, apalagi setelah berselisih paham dengan atasan atau rekan kerjamu.


2. Memberi Notice Period

Notice period adalah waktu yang dibutuhkan oleh karyawan untuk memberi tahu perusahaan bahwa mereka ingin mengakhiri masa kerjanya. Notice period berfungsi untuk mencari karyawan baru, mencari pekerjaan baru, mempersiapkan mental, dan pendelegasian tugas. Biasanya perusahaan mewajibkan karyawan untuk memberikan notice period sebelum benar-benar meninggalkan perusahaan.

memberi notice period adalah salah satu hal yang perlu kamu lakukan apabila ingin resign. Kewajiban ini biasanya juga tercantum dari kontrak kerjamu.

Notice period perusahaan berbeda-beda, mulai dari paling cepat 2 minggu hingga paling lama 3 bulan. 

Setelah keputusanmu sudah bulat untuk resign, berikan notice period ke atasanmu serta HRD kantormu.

3. Menulis Surat Pengunduran Diri

Dalam penulisan surat pengunduran diri, cantumkan pernyataan, tanggal efektif resign, alasan resign, ucapan terima kasih, dan tanda tangan. Menurut The Street, membuat surat pengunduran diri adalah cara yang etis dan membantu membangun dan menjaga hubungan baik dengan atasan kamu.

Perlu diingat bahwa surat pengunduran diri akan disimpan oleh perusahaan. Jadi, buatlah surat tersebut dengan kata-kata yang baik dan sopan.

4. Tentukan waktu untuk bertemu dengan atasan atau HRD

Pembicaraan dengan atasan atau HRD terkait keputusanmu untuk resign memang bikin canggung. Akan tetapi, menurut Robert Walters, dengan berbicara tatap muka, kamu dapat menjaga hubungan baik dengan perusahaan dan memudahkanmu jika butuh referensi atau koneksi ke perusahaan lain.

Pada saat bertemu, kamu bisa sekalian memberikan surat dan notice period yang sudah kamu buat.

5. Beri umpan balik mengenai alasan kamu resign

Meskipun tidak diwajibkan, tetapi memberitahu alasan kenapa kamu mengundurkan diri akan sangat dihargai perusahaan.

Biasanya, perusahaan akan melakukan exit interview yang dijadwalkan HRD ketika kamu memutuskan untuk resign.

Dalam sesi ini kamu akan ditanya mengenai pengalaman selama bekerja di perusahaan. Kamu pun bisa memberikan beragam feedback mengenai peraturan, budaya kerja, dan hal yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab kamu selama berkarir di perusahaan.

Tetapi ingat, selalu berikan kritik yang membangun agar menjaga hubungan positif dengan ex perusahaan kamu.

6. Tuntaskan pekerjaan yang masih ada

Setelah kamu memberitahu atasan, kamu harus tetap menyelesaikan pekerjaanmu sampai tanggal yang kamu tulis di notice period.

Diskusikan juga dengan atasan, siapa yang akan mengambil alih tugas kamu jika tidak bisa menyelesaikannya. Berikan seluruh dokumen atau file terkait tugasmu tersebut sehingga memudahkan penggantimu untuk menyelesaikannya.

7. Pastikan meja kerjamu bersih dan inventaris perusahaan sudah dikembalikan

Bersihkan meja kerja dari barang-barang milikmu, karena rekan kerja tidak butuh kenanganmu. Kembalikan barang-barang milik perusahaan yang telah dipinjamkan padamu, karena masalah inventaris sangat rentan dijadikan topik ghibahan ex rekan kerjamu.

Dengan membersihkan meja dan mengembalikan barang-barang perusahaan, kamu memudahkan perusahaan untuk mengatur sarana dan prasarana untuk karyawan baru. Hal ini akan sangat diapresiasi perusahaan dan meningkatkan hubungan baikmu dengan mereka.

8. Memberitahu rekan kerja

Selalu beritahu rekan kerja kamu atau anggota tim bahwa kamu akan resign dari pekerjaanmu.

Dengan ini, kamu akan tetap menjaga hubungan baik dengan rekan kerja kamu meskipun kamu tidak lagi terkait dengan mereka.

Tetapi ingat, jangan memberitahu temanmu terlebih dahulu ketika kamu ingin resign. Karena, gosip di kantor tidak bisa dihindari dan akan ada resiko atasanmu mendengar perihal kamu resign dari orang lain, bukan dari dirimu sendiri. Tentunya, atasanmu akan merasa dikhianati dan membuat mereka memandangmu sebagai yang tidak profesional.

9. Jangan menyombongkan pekerjaan baru

Menurut The Balance Careers, jangan pernah menyombongkan dan membicarakan pekerjaan barumu secara berlebihan.

Dengan menyombongkan pekerjaan baru kepada orang lain, hal ini hanya akan membuat hubungan kamu dengan rekan kerja lamamu menjadi buruk.

Selain itu, jika mantan atasanmu mendengar hal tersebut, tentu kamu pun akan dianggap sebagai seseorang yang tidak profesional.

Jadi, jangan sombong meskipun pekerjaan barumu lebih baik dari pekerjaanmu sebelumnya, ya.

10. Berterima kasih kepada kantor

Selalu ucapkan terima kasih ke perusahaan, atasan, dan rekan kerjamu ketika kamu resign.

Meskipun, salah satu alasan resign-mu adalah lingkungan kerja, bos, atau rekan kerja yang tidak membuatmu nyaman.

Namun, perlu kamu ingat kalau perusahaan lah yang telah memberimu kesempatan untuk menunjukkan skill dan membuatmu berkembang selama ini.

Dengan menunjukkan rasa terima kasih, kamu menunjukkan profesionalisme dan juga menjaga networking yang telah kamu buat.

Itulah tata cara resign yang baik agar kamu tidak meninggalkan kesan buruk ke atasan dan rekan kerja di kantor.

Sumber:


0 comments:

Post a Comment