Niat Sholat Tarawih
Sebentar
lagi umat Muslim akan memasuki bulan Ramadhan. Sholat tarawih merupakan
salah satu ibadah yang dianjurkan pada bulan suci ini. Shalat tarawih dilakukan
setelah salat Isya sebelum melaksanakan shalat sunnah witir.
Dasar anjuran shalat ini adalah hadits Nabi berikut:
مَنْ قَامَ
رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ (متفق
عليه)
Artinya, “Barang siapa melakukan shalat (Tarawih) pada
Ramadhan dengan iman dan ikhlas (karena Allah ta’âlâ) maka diampuni
dosa-dosanya yang telah lalu.” (Muttafaq ‘Alaih).
Imam an-Nawawi dalam Surah Muslim (VI/39)
menjelaskan, shalat yang dimaksud pada hadits di atas adalah shalat tarawih.
Berlandaskan hadits ini pula, mayoritas ulama sepakat bahwa hukumnya adalah
sunnah.
Salah satu rukun shalat tarawih adalah membaca niat. Berikut adalah bacaan niat
shalat tarawih, baik untuk imam, makmum, atau pun ketika shalat sendiri.
1.
Lafadz niat shalat tarawih sebagai imam
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ
أَدَاءً إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni
mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillāhi ta‘ālā.
Artinya: “Sengaja aku menunaikan sembahyang
sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, sebagai imam karena Allah SWT.”
2.
Lafadz niat shalat tarawih sebagai makmum
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ
أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni
mustaqbilal qiblati adā’an ma’mūman lillāhi ta‘ālā.
Artinya, “Sengaja aku menunaikan sembahyang
sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, sebagai makmum karena Allah SWT.”
3.
Lafadz niat shalat tarawih secara infirad
atau sendiri
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ
أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni
mustaqbilal qiblati adā’an lillāhi ta‘ālā.
Artinya, “Sengaja aku menunaikan sembahyang
sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, karena Allah SWT.”
Berapa jumlah rakaat Sholat Tarawih?
Sejauh pengalaman saya mengikuti sholat tarawih berjamaah di
berbagai lokasi mesjid/musholla, ada yang menerapkan sholat 8 rakaat (dengan
empat salam) ditambah 3 rakaat sholat witir, dan juga ada yang menerapkan 20
rakaat + 3 rakaat sholat witir.
Mayoritas ulama berpendapat bahwa jumlah rakaat sholat
Tarawih paling afdhal (paling utama) adalah 20 rakaat dengan 10 kali Salam. Jika ditambah dengan sholat Witir 3
rakaat menjadi 23 rakaat. Tidak ada satupun yang menentang hal ini sejak zaman
Umar bin Khattab dan zaman Imam 4 Madzhab (Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hanbali)
sampai saat ini. Argumen ini berlandaskan sabda Rasulullah berikut:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُصَلِّي فِي شَهْرِ رَمَضَانَ فِي غَيْرِ جَمَاعَةٍ عِشْرِينَ رَكْعَةً وَالْوِتْرَ
Artinya: “Sungguh
Nabi Muhammad saw melakukan shalat di bulan Ramadhan tanpa berjamaah sebanyak
dua puluh rakaat dan (ditambah) shalat witir.” (HR Al-Baihaqi)
0 comments:
Post a Comment